Rabu, 13 Februari 2013

Asuransi Janin Bayi Didalam Kandungan Ibu


Perusahaan asuransi bersaing ketat mencari klien. Ekspansi dan diversifikasi produk pun dilakukan demi menarik minat masyarakat. Salah satunya produk asuransi yang menyasar pada anak sebelum dilahirkan. Lihat saja PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), yang meluncurkan PRUmy child, yang diperuntukkan bagi keluarga dengan ibu yang sedang mengandung berusia antara 18-40 tahun, dengan usia kehamilan 20-32 minggu, dan dengan perlindungan yang berlaku sejak sebelum anak dilahirkan. “Kami ingin memastikan bahwa ibu hamil dan calon bayinya mempunyai perlindungan yang memadai selama periode krusial kehamilan. 

PRUmy child dapat dikatakan sebagai hadiah pertama bagi anak dari orangtua, dalam bentuk proteksi jiwa terkait investasi serta dukungan finansial untuk masalah kesehatan bagi anak, dari sebelum ia lahir sampai dengan usia dewasa,” William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia. PRUmy child memungkinkan orangtua untuk mengurangi sebagian beban finansial mereka ketikaterjadi hal yang tidak diinginkan di masa sebelum dan sesudah melahirkan, dengan lima manfaatutama: 1. Manfaat pertanggungan jiwa atas janin dan ibu selama masa kehamilan 2. Manfaat komplikasi yang terjadi pada ibu dalam masa kehamilan atau sesudah melahirkan 3. Manfaat perawatan di inkubator/intensive Care Unit (ICU) untuk bayi 4. Manfaat kelainan bawaan pada anak 5. Manfaat pertanggungan jiwa atas anak jika meninggal dunia atau menderita cacat total dantetap Produk ini dirilis, mengingat tingginya tingkat kematian ibu di Indonesia. 

PBB mencatat Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara, dengan 228 kematian untuk setiap 100.000 kelahiran. Mayoritas kasus komplikasi kehamilan yang terjadi di Indonesia adalah pendarahan 28%, Eklamsia 24%, dan infeksi 11%. Adapun dua pertiga kematian bayi terjadi di masa awal kelahiran (28 hari pertama), di mana terdapat 19 kematian untuk setiap 1.000 kelahiran. Selain 34 kematian bayi di bawah usia 12 bulan untuk setiap 1.000 kelahiran. Angka ini relatif lebih tinggi dibandingkan negara Asia lainnya, seperti Singapura dengan tingkat kematian bayi 2,1 per 1.000 kelahiran, Hong Kong 1,8 dan Jepang 2,61. 

Menurut Willian Kuan, masyarakat Indonesia masih belum menganggap asuransi jiwa sebagai prioritas, di mana kurang dari 10 juta orang memiliki asuransi jiwa individu. “Ada 130,7 juta orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan sedangkan sisanya hanya dijamin oleh Jamsostek, Jamkesmas dan Askes2,”katanya.Perusahaan asuransi bersaing ketat mencari klien. Ekspansi dan diversifikasi produk pun dilakukan demi menarik minat masyarakat. Salah satunya produk asuransi yang menyasar pada anak sebelum dilahirkan. Lihat saja PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), yang meluncurkan PRUmy child, yang diperuntukkan bagi keluarga dengan ibu yang sedang mengandung berusia antara 18-40 tahun, dengan usia kehamilan 20-32 minggu, dan dengan perlindungan yang berlaku sejak sebelum anak dilahirkan. 

“Kami ingin memastikan bahwa ibu hamil dan calon bayinya mempunyai perlindungan yang memadai selama periode krusial kehamilan. PRUmy child dapat dikatakan sebagai hadiah pertama bagi anak dari orangtua, dalam bentuk proteksi jiwa terkait investasi serta dukungan finansial untuk masalah kesehatan bagi anak, dari sebelum ia lahir sampai dengan usia dewasa,” William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia. PRUmy child memungkinkan orangtua untuk mengurangi sebagian beban finansial mereka ketikaterjadi hal yang tidak diinginkan di masa sebelum dan sesudah melahirkan, dengan lima manfaatutama: 

1. Manfaat pertanggungan jiwa atas janin dan ibu selama masa kehamilan 
2. Manfaat komplikasi yang terjadi pada ibu dalam masa kehamilan atau sesudah melahirkan 
3. Manfaat perawatan di inkubator/intensive Care Unit (ICU) untuk bayi 
4. Manfaat kelainan bawaan pada anak 
5. Manfaat pertanggungan jiwa atas anak jika meninggal dunia atau menderita cacat total dan tetap 

Produk ini dirilis, mengingat tingginya tingkat kematian ibu di Indonesia. PBB mencatat Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara, dengan 228 kematian untuk setiap 100.000 kelahiran. Mayoritas kasus komplikasi kehamilan yang terjadi di Indonesia adalah pendarahan 28%, Eklamsia 24%, dan infeksi 11%. Adapun dua pertiga kematian bayi terjadi di masa awal kelahiran (28 hari pertama), di mana terdapat 19 kematian untuk setiap 1.000 kelahiran. 

Selain 34 kematian bayi di bawah usia 12 bulan untuk setiap 1.000 kelahiran. Angka ini relatif lebih tinggi dibandingkan negara Asia lainnya, seperti Singapura dengan tingkat kematian bayi 2,1 per 1.000 kelahiran, Hong Kong 1,8 dan Jepang 2,61. Menurut Willian Kuan, masyarakat Indonesia masih belum menganggap asuransi jiwa sebagai prioritas, di mana kurang dari 10 juta orang memiliki asuransi jiwa individu. “Ada 130,7 juta orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan sedangkan sisanya hanya dijamin oleh Jamsostek, Jamkesmas dan Askes2,”katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar